Selamat Datang di Blognya Ashari. Blog ini isinya mengenai artikel tentang Biologi atau hal-hal yang lagi booming saat ini. Dimohon kepada para Pengunjung untuk follow blognya dan beri komentar agar blog ini bisa lebih baik lagi. Terimakasih dan Selamat Membaca

18 Januari 2012

Teknik Pembuatan Herbarium, Part-2

Setelah mengetahui teknik pembuatan herbarium pada tumbuhan tinggi, disini saya akan berbagi bagaimana cara membuat herbarium untuk makro alga (Alga). Fungsinya juga sama seperti pembuatan herbarium pada tumbuhan tinggi, yaitu sebagai media pembelajaran dalam biologi. Caranya hampir sama dengan tumbuhan tinggi, namun ada alat tertentu yang digunakan, seperti pahat, kain mori, dan nampan plastik, kertas gambar A4 serta cara pembuatannya. Hal ini dikarenakan alga memiliki karakteristik yang berbeda denag tumbuhan tinggi. Gambar di atas merupakan herbarium dari Sargassum. Baiklah,karena alat dan bahan yang digunakan sama dengan tumbuhan tinngi, maka saya akan menjelaskan langsung cara pembuatannya saja.

A. Cara Pembuatan:
1. Ambil Alga yang ada di laut dengan memperhatikan thalus dan organ lainnya. Perlu diperhatikan, alga memiliki rhizoid untuk menempelkan ke substrat (batu). Untuk mengambilnya dengan hati-hati, kita harus memahat batunya dengan alat pahat. Agar rhizoid yang menempel dapat terambil dan dapat diidentifikasi. Untuk mengambil Alga, harus dalam keadaan utuh dan tidak boleh rusak.
2. Setelah didapatkan Alga yang baik dan tidak rusak, diletakkan ke nampan plastik dan dibersihkan dari pasir, binatang kecil,dan sebagainya dengan air laut. jangan membersihkan dengan menggunakan air tawar karena pigmen warnanya dapat larut dan pudar.
3. Setelah dibersihkan, angkat spesimen dan pada nampan plastik yang berisi air diletakkan kain mori dan kertas gambar A4. Kemudian letakkan alga dan ditata diatas kertas gambar A4. Untuk penataan, usahakan jangan sampai thalus tertumpuk dan organ penunjang harus terlihat
4. Setelah ditata, tutup dengan kain mori dan angkat dengan hati-hati lalu dipindahkan ke atas kertas koran. Kemudian tutup kertas koran dengan hati-hati juga.
5. Spesimen dipres dengan sasak dengan ukuran yang sama seperti pada pembuatan herbarium tumbuhan tinggi. Spesimen di pres sampai kandungan air pada alga habis.
6. Setelah dipres, simpan spesimen dengan cara ditindihi pada buku tebal. Perlu diperhatikan: kertas koran harus diganti setiap hari dan jangan membuka kain morinya. Biarkan kain mori tersebut membuka dengan sendirinya. Hal ini bertujuan agar spesimen tidak berjamur.
7. Setelah kering, tempeelkan kertas gambar A4 ke kertas linen dengan lem. Beri keterangan di balik kertas linen hitam meliputi: taksonomi, deskripsi morfologi, habitat, kegunaan, nama daerah, dan keterangan terkait lainnya.



Artikel Terkait



1 komentar:

  1. danu.lawang@yahoo.com mas saya ingin formula herbarium basah bisakah. terima kasih

    BalasHapus