Selamat Datang di Blognya Ashari. Blog ini isinya mengenai artikel tentang Biologi atau hal-hal yang lagi booming saat ini. Dimohon kepada para Pengunjung untuk follow blognya dan beri komentar agar blog ini bisa lebih baik lagi. Terimakasih dan Selamat Membaca

29 Mei 2012

Teknik Pembuatan Awetan Basah Lumut



Salam Blogger. Sebelumnya mohon maaf untuk para pembaca karena kesibukan admin sehingga belum sempat posting info terbaru. Terima kasih komentar sebelumnya oleh mas Danu pada topik Herbarium. Minggu ini admin akan postingkan mengenai Teknik Pembuatan Awetan Basah Lumut. Ini merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran serta dapat digunakan untuk keperluan praktikum tanpa harus pergi ke habitat aslinya. Beberapa bahan dan Alat yang diperlukan antara lain:
1. Botol bekas yang terbuat dari kaca dan tidak ada lekukan (bentuk silinder lurus dan tidak ada lekukan);
2. Spesimen Lumut (mis: Marchantia);
3. Formika (jika tidak ada dapat diganti dengan mika, namun usahakan mika tidak terlalu lentur);
4. Larutan Fiksatif berupa Formalin 4% yang diencerkan dengan Aquades;
5. Bor Listrik Kecil;
6. Senar Pancing;
7. Gunting;
8. Sekop untuk mengambil spesimen;
9. Spidol.

Langkah Kerja:
1. eksplorasi tempat yang di duga terdapat spesimen Marchantia, kemudian ambil dengan menggunakan sekop secara hati-hati. Ingat: Spesimen yang akan diawetkan harus terdapat organ lengkap dan utuh serta tidak cacat, karena manfaatnya yang telah dijelaskan sebelumnya. organ yang harus ada meliputi: gemma cup, sisik dan rhizoid, arkegoniofor dan anteridiofor;
2. bersihkan kotoran dan tanah yang terdapat pada spesimen yang akan di awetkan dan hati-hati terhadap organ yang penting agar tidak rusak;
3. kenudian potong formika dengan gunting dan sesuaikan ukurannya dengan bagian dalam botol. usahakan formika yang telah di potong dan ketika dimasukkan ke dalam botol tidak mudah bergerak ke samping (harus rapat);
4. tempatkan posisi penempelan spesimen dan tandai dengan spidol. Dalam penempatannya dibutuhkan estetika agar spesimen yang diawetkan nampak bagus dan pemanfaatannya sebagai media pembelajaran bisa terlihat begitu juga dengan organnya. Tunjukkan organ gemma cup beserta thallusnya, Anteridiofor, Arkegoniofor dan sisik beserta rhizoid;
5. Lubangi formika yang telah ditandai dengan bor;
6. Ikat spesimen dengan senar pancing pada formika yang telah dilubangi secara hati-hati agar organ yang ingin ditunjukkan tidak rusak;
7. Kemudian isilah botol dengan Formalin 4% yang sudah diencerkan dengan aquades sampai penuh dan tutuplah botol dengan rapat;
8. Awetan basah Lumut siap digunakan. jika sudah jadi, maka awetan tersebut terlihat seperti gambar di atas.
Awetan ini dapat bertahan lama dan di simpan sampai organnya rusak dan diganti dengan spesimen yang baru. Selamat Mencoba kawan-kawan !
Baca Selengkapnya>>