Selamat Datang di Blognya Ashari. Blog ini isinya mengenai artikel tentang Biologi atau hal-hal yang lagi booming saat ini. Dimohon kepada para Pengunjung untuk follow blognya dan beri komentar agar blog ini bisa lebih baik lagi. Terimakasih dan Selamat Membaca

18 Januari 2012

Teknik Pembuatan Herbarium, Part-1

Salam Blogger, minggu ini saya akan membagi ilmu kepada para Pembaca dan blogger lovers mengenai teknik pembuatan herbarium. Penggunaan herbarium ini sangat penting, salah satunya sebagai media pembelajaran, dimana seorang guru dapat menjelaskan struktur dari tanaman secara langsung tanpa harus pergi dan melihat habitat tanaman tersebut. Herbarium memuat deskripsi dari tumbuhan tersebut, seperti taksonominya, habitat, morfologinya serta kegunaan dan manfaatnya. Tapi sebelum kita meluncur ke pembuatan herbarium, akan dibahas mengenai pengertian dari herbarium tersebut. Herbarium. Herbarium berasal dari kata "hortus" dan "botanicus" yang artinya kebun botani yang dikeringkan. Sedangkan pengertian herbarium sendiri merupakan koleksi dari spesimen yang telah dikeringkan. Pada gambar diatas, merupakan contoh dari herbarium salah satu dari tumbuhan tinggi. Saya akan menjelaskan alat dan bahan serta langkah pembuatannya.

A. Alat dan Bahan:
1. Sasak berukuran 45x35 cm.
2. Kertas Label,
3. Buku Identifikasi tumbuhan,
4. Kertas Koran,
5. Kantong plastik,
6. Alkohol,
7. Gunting Tumbuhan,
8. Selotip,
9. Gunting,
10. Kertas Linen Hitam,
11. Tumbuhan yag akan diherbarium. Pada tumbuhan yang akan diherbarium, ada aturan yang harus diperhatikan, antara lain:
a. jika tumbuhan kecil, harus dikoleksi seluruh organnya,
b. tumbuhan besar atau pohon, harus dikoleksi sebagian cabangnya dengan panjang 30 - 40 cm yang memiliki organ lengkap, dengan syarat: minimal punya 3 daun untuk melihat filotaksis, bunga dan buah diambil dalam satu tumbuhan,
c. Untuk tumbuhan herba, harus dikoleksi seluruh organnya kecuali herba seperti Araceae.

B. Cara Pembuatan:
1. Setelah mendapat tumbuhan yang akan diherbarium, spesimen tersebut ditata di atas kertas koran. Untuk menata di atas koran, posisi daun tidak boleh bertumpuk. Selain itu, morfologi daun yang ventral dan dorsal harus dibedakan.
2. Setelah ditata, tempelkan selotip pada bagian-bagian tumbuhan agar tidak lepas. Perlu diperhatikan, untuk menempel, jangan langsung menempelkan ke spesimen agar kita tidak sulit untuk memindahkan spesimen yang telah kering menuju ke kertas linen.
3. Setelah ditata, tutup kertas koran dan dipres dengan menggunakan sasak sampai cairan di dalam tumbuhan tersebut keluar. Jika kita membuat herbarium yang lebih banyak, tumpuk semua spesimen diatas sasak dan dipres secara bersamaan.
4. Setelah dipres sampai cairan di dalam spesimen terkuras habis, siram spesimen dengan alkohol agar tidak berjamur ketika proses pengeringan.
5. Spesimen dikeringkan di panas matahari atau untuk mempercepat proses pengeringan, bisa dilakukan dengan merebus spesimen di air mendidih untuk membunuh jaringannya dan mempercepat proses pengeringan. Untuk buah dan bunga, harus dikeringkan secara terpisah dan dimasukkan ke dalam kantong plastik
6. Spesimen disimpan pada tumpukan buku dan ketas koran harus diganti setiap hari agar tidak berjamur.
7. Setelah kering, spesimen dipindahkan ke kertas linen hitam dengan hati-hati agar tidak sobek dan di jahit atau di selotip agar tidak lepas.
8. Beri keterangan dan identifikasi pada tiap spesimen yang telah di herbarium dengan melihat buku identifikasi tumbuhan, meliputi: taksonomi, habitat, morfologi dari daun, batang, bunga, buah dan biji.

Hasil herbarium yang baik, dapat dilihat pada gambar di atas. Selamat Mencoba.

Artikel Terkait



2 komentar: