Selamat Datang di Blognya Ashari. Blog ini isinya mengenai artikel tentang Biologi atau hal-hal yang lagi booming saat ini. Dimohon kepada para Pengunjung untuk follow blognya dan beri komentar agar blog ini bisa lebih baik lagi. Terimakasih dan Selamat Membaca

30 Januari 2012

Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Sederhana


Salam blogger, pada minggu akhir di bulan ini saya akan membahas bagaimana memanfaatkan media pebelajaran berbasis sederhana khususnya dalam pembelajaran Biologi. Media Sederhana yang saya paparkan disini adalah mengenai Model Media Cara Kerja Enzim dengan menggunakan bahan dasar plastisin (malam). Gambar disamping merupakan foto Kit Enzim dengan menggunakan bahan sederhana berupa plastisin (malam). Didalam pembuatan media berbasis sederhana ini, pastinya ada Lembar Kerja Siswa yang menunjang proses pembelajaran dengan menggunakan media ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana pemanfaatan media ini serta Lembar Kerja Siswa nya, silahkan klik Download
Baca Selengkapnya>>

18 Januari 2012

Teknik Pembuatan Herbarium, Part-2

Setelah mengetahui teknik pembuatan herbarium pada tumbuhan tinggi, disini saya akan berbagi bagaimana cara membuat herbarium untuk makro alga (Alga). Fungsinya juga sama seperti pembuatan herbarium pada tumbuhan tinggi, yaitu sebagai media pembelajaran dalam biologi. Caranya hampir sama dengan tumbuhan tinggi, namun ada alat tertentu yang digunakan, seperti pahat, kain mori, dan nampan plastik, kertas gambar A4 serta cara pembuatannya. Hal ini dikarenakan alga memiliki karakteristik yang berbeda denag tumbuhan tinggi. Gambar di atas merupakan herbarium dari Sargassum. Baiklah,karena alat dan bahan yang digunakan sama dengan tumbuhan tinngi, maka saya akan menjelaskan langsung cara pembuatannya saja.

A. Cara Pembuatan:
1. Ambil Alga yang ada di laut dengan memperhatikan thalus dan organ lainnya. Perlu diperhatikan, alga memiliki rhizoid untuk menempelkan ke substrat (batu). Untuk mengambilnya dengan hati-hati, kita harus memahat batunya dengan alat pahat. Agar rhizoid yang menempel dapat terambil dan dapat diidentifikasi. Untuk mengambil Alga, harus dalam keadaan utuh dan tidak boleh rusak.
2. Setelah didapatkan Alga yang baik dan tidak rusak, diletakkan ke nampan plastik dan dibersihkan dari pasir, binatang kecil,dan sebagainya dengan air laut. jangan membersihkan dengan menggunakan air tawar karena pigmen warnanya dapat larut dan pudar.
3. Setelah dibersihkan, angkat spesimen dan pada nampan plastik yang berisi air diletakkan kain mori dan kertas gambar A4. Kemudian letakkan alga dan ditata diatas kertas gambar A4. Untuk penataan, usahakan jangan sampai thalus tertumpuk dan organ penunjang harus terlihat
4. Setelah ditata, tutup dengan kain mori dan angkat dengan hati-hati lalu dipindahkan ke atas kertas koran. Kemudian tutup kertas koran dengan hati-hati juga.
5. Spesimen dipres dengan sasak dengan ukuran yang sama seperti pada pembuatan herbarium tumbuhan tinggi. Spesimen di pres sampai kandungan air pada alga habis.
6. Setelah dipres, simpan spesimen dengan cara ditindihi pada buku tebal. Perlu diperhatikan: kertas koran harus diganti setiap hari dan jangan membuka kain morinya. Biarkan kain mori tersebut membuka dengan sendirinya. Hal ini bertujuan agar spesimen tidak berjamur.
7. Setelah kering, tempeelkan kertas gambar A4 ke kertas linen dengan lem. Beri keterangan di balik kertas linen hitam meliputi: taksonomi, deskripsi morfologi, habitat, kegunaan, nama daerah, dan keterangan terkait lainnya.



Baca Selengkapnya>>

Teknik Pembuatan Herbarium, Part-1

Salam Blogger, minggu ini saya akan membagi ilmu kepada para Pembaca dan blogger lovers mengenai teknik pembuatan herbarium. Penggunaan herbarium ini sangat penting, salah satunya sebagai media pembelajaran, dimana seorang guru dapat menjelaskan struktur dari tanaman secara langsung tanpa harus pergi dan melihat habitat tanaman tersebut. Herbarium memuat deskripsi dari tumbuhan tersebut, seperti taksonominya, habitat, morfologinya serta kegunaan dan manfaatnya. Tapi sebelum kita meluncur ke pembuatan herbarium, akan dibahas mengenai pengertian dari herbarium tersebut. Herbarium. Herbarium berasal dari kata "hortus" dan "botanicus" yang artinya kebun botani yang dikeringkan. Sedangkan pengertian herbarium sendiri merupakan koleksi dari spesimen yang telah dikeringkan. Pada gambar diatas, merupakan contoh dari herbarium salah satu dari tumbuhan tinggi. Saya akan menjelaskan alat dan bahan serta langkah pembuatannya.

A. Alat dan Bahan:
1. Sasak berukuran 45x35 cm.
2. Kertas Label,
3. Buku Identifikasi tumbuhan,
4. Kertas Koran,
5. Kantong plastik,
6. Alkohol,
7. Gunting Tumbuhan,
8. Selotip,
9. Gunting,
10. Kertas Linen Hitam,
11. Tumbuhan yag akan diherbarium. Pada tumbuhan yang akan diherbarium, ada aturan yang harus diperhatikan, antara lain:
a. jika tumbuhan kecil, harus dikoleksi seluruh organnya,
b. tumbuhan besar atau pohon, harus dikoleksi sebagian cabangnya dengan panjang 30 - 40 cm yang memiliki organ lengkap, dengan syarat: minimal punya 3 daun untuk melihat filotaksis, bunga dan buah diambil dalam satu tumbuhan,
c. Untuk tumbuhan herba, harus dikoleksi seluruh organnya kecuali herba seperti Araceae.

B. Cara Pembuatan:
1. Setelah mendapat tumbuhan yang akan diherbarium, spesimen tersebut ditata di atas kertas koran. Untuk menata di atas koran, posisi daun tidak boleh bertumpuk. Selain itu, morfologi daun yang ventral dan dorsal harus dibedakan.
2. Setelah ditata, tempelkan selotip pada bagian-bagian tumbuhan agar tidak lepas. Perlu diperhatikan, untuk menempel, jangan langsung menempelkan ke spesimen agar kita tidak sulit untuk memindahkan spesimen yang telah kering menuju ke kertas linen.
3. Setelah ditata, tutup kertas koran dan dipres dengan menggunakan sasak sampai cairan di dalam tumbuhan tersebut keluar. Jika kita membuat herbarium yang lebih banyak, tumpuk semua spesimen diatas sasak dan dipres secara bersamaan.
4. Setelah dipres sampai cairan di dalam spesimen terkuras habis, siram spesimen dengan alkohol agar tidak berjamur ketika proses pengeringan.
5. Spesimen dikeringkan di panas matahari atau untuk mempercepat proses pengeringan, bisa dilakukan dengan merebus spesimen di air mendidih untuk membunuh jaringannya dan mempercepat proses pengeringan. Untuk buah dan bunga, harus dikeringkan secara terpisah dan dimasukkan ke dalam kantong plastik
6. Spesimen disimpan pada tumpukan buku dan ketas koran harus diganti setiap hari agar tidak berjamur.
7. Setelah kering, spesimen dipindahkan ke kertas linen hitam dengan hati-hati agar tidak sobek dan di jahit atau di selotip agar tidak lepas.
8. Beri keterangan dan identifikasi pada tiap spesimen yang telah di herbarium dengan melihat buku identifikasi tumbuhan, meliputi: taksonomi, habitat, morfologi dari daun, batang, bunga, buah dan biji.

Hasil herbarium yang baik, dapat dilihat pada gambar di atas. Selamat Mencoba.
Baca Selengkapnya>>

14 Januari 2012

Waspada Terhadap Jamur Beracun


Mikologi merupakan kajian ilmu Biologi yang mempelajari tentang Jamur. Pada umumnya, ada jenis jamur yang dapat dimakan, seperti Jamur Merang (Volvariella volvaceae, Jamur Tiram (Pleurotus sp., Jamur Kuping (Auricularia polytricha), Jamur Kancing (Agaricus campestris, serta Jamur Shittake (Lentinus edulis). Namun, dimana ada jamur yang dapat dimakan, ada juga jamur yang bersifat beracun. Yakni apabila kita makan, maka dapat menimbulkan efek "destroying angel". Salah satu jamur beracun yang terkenal adalah Amanita muscaria. Gambar di atas merupakan beberapa jenis jamur yang beracun. Mohon diperhatikan dengan sekilas, apakah ada perbedaan dengan jamur yang sering kita makan. Beberapa ciri jamur beracun adalah sebagai berikut:

1. warna tudung atau payung bersifat mencolok, dengan warna: merah-darah, hitam-legam, biru-tua, ataupun warna-warna lainnya. Walaupun ada pula jenis jamur beracun yang mempunyai warna terang (kuning muda) atau putih, dan jamur yang dapat dimakan berwarna gelap, misal coklat-tua.
2. Mengandung senyawa Cholin dab senyawa Mustardin
3. Tumbuh di tempat kotor, seperti: tempat pembuangan sampah, kotoran kandang, dan sebagainya. Walaupun untuk penanaman dan pemeliharaan jamur kompos justru dipakai kotoran kandang/kotoran kuda.
4. Jamur beracun berbau sepert telur busuk, dan tekadang berbau seperti gas elpiji,
5. Jenis jamur beracun mempunyai cincin atau cawan pada bagian tangkai atau tubuh buah. Walaupun ada yang sebaliknya, seperti jamur-merang mempunyai cawan dan jamur kompos mempunyai cincin, tetapi tidak beracun.
6. Jika jamur beracun dimasak, maka warnanya akan berubah,
7. Jika jamur beracun dimasak kemudian ditempelkan pada nasi putih, akan mengubah warna nasi putih tadi. Jika ditempelkan ke perak akan mengubah warna perak menjadi hitam.
8. Umumnya jamur yang tumbuh dari permukaan tanah 95% mengandung racun

Para blogger mania dan pembaca sudah mengerti kan bagaimana mengidentifikasi ciri-ciri dari jamur yang diduga beracun? Jadi, ketika kita ada di hutan dan menemukan sebuah atau beberapa jamur yang hidup di hutan tersebut, maka perhatikan ciri-ciri jamur tersebut. Apakah termasuk jamur beracun atau jamur yang aman untuk dikonsumsi. Salam Blogger
Baca Selengkapnya>>

13 Januari 2012

Psilotum, si Paku Purba - Part 3


Halo lagi para blogger mania dan pembaca setia blog saya. Setelah kita melihat anatomi batang dan bagian-bagiannya, sekarang kita akan membahas anatomi rimpang dari Psilotum. Terlihat dari gambar disamping, dari luar ke dalam terdapat bagian-bagian diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Terdapat penonjolan memanjang pada bagian paling luar, disebut Rhizoid.
2. Setelah Rhizoid,jaringan terluar disebut Epidermis.
3. Setelah Epidermis, lapisan kedua disebut Korteks yang terdiri dari Parenkim saja. Hal ini berbeda dengan anatomi batangnya, yang memiliki jaringan Klorenkim, Sklerenkim, dan Parenkim.
4. Setelah Korteks, kita meluncur ke lapisan di dalamnya, yaitu Endodermis.
5. Setelah dari Endodermis terdapat lapisan paling dalam dan terlihat tebal disebut berkas pembuluh yang sifatnya juga Protostele karena tidak memiliki empulur.

Inilah data mengenai tumbuhan Psilotum mulai dari morfologi serta anatominya. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Salam Bloggers
Baca Selengkapnya>>

Psilotum, si Paku Purba - Part 2


Kalau sebelumnya sudah dibahas mengeai tumbuhan Psilotum dari morfologinya, sekarang akan dibahas mengenai anatomi batang Psilotum. Dilihat dari anatomi batang pada gambar disamping, dari luar menuju ke dalam. Bagian-bagian dari anatomi batang Psilotum adalah sebagai berikut:

1. Lapisan terluar disebut Epidermis: berupa sel memanjang yang berlapis kutikula. Adanya kutikula ini menunjukkan bahwa tumbuhan ini sudah beradaptasi pada kehidupan darat.
2. Lapisan kedua setelah Epidermis adalah Korteks, dimana Korteks ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Korteks Luar (berupa Klorenkim),
b. Korteks Tengah (berupa Sklerenkim), dan
c. Korteks dalam (berupa Parenkim).
3. Setelah Lapisan Korteks, langsung meluncur ke jaringan yang lebih dalam, yaitu Endodermis.
4. Setelah itu ada jaringan yang berbentuk seperti bintang dan terlihat tebal, merupakan berkas pembuluh yang masih bersifat protostele dikarenakan tidak ditemukannya empulur.

Selain itu, tanaman ini tidak memiliki tapetum (jaringan nutrien yang terdapat pada paku maju). Namun, dalam menyerap nutrien, dapat dilakukan dengan difusi atau osmosis antar sel. Untuk anatomi rimpang, akan diposting pada hari berikutnya. Jika ada yang kurang jelas silahkan beri komentar Anda. Salam para Bloggers
Baca Selengkapnya>>

Psilotum, si Paku Purba - Part 1


Jika melihat gambar suatu tanaman di samping ini, maka apa yang blogger pikirkan? Kenapa tanaman ini tidak memiliki daun tetapi batangnya berwarna hijau? kemudian mengapa ada benjolan berwarna kuning dan berlekatan? Kita akan membahasnya di blog ini. Tanaman yang kita bahas kali ini adalah Psilotum . Tanaman yang termasuk ke dalam tumbuhan Paku dan filum Psilophyta ini hidup tersebar di area pantropikal, Arizona, Florida, dan Texas. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:

1. tubuh sporofit terdiri dari rimpang, cabang tegak, ramping dan bercabang dikotomi;
2. tidak ada akar, hanya terdiri dari rhizoid;
3. daun tidak ada, hanya terdiri dari profil;
4. berkas pembuluhnya masih protostele, biasanya floem tidak ditemukan;
5. sporangia disebut synangium;
6. gametofit terletak di bawah tanah, kadangkala berjaringan pembuluh, mirip rimpang sporofit;
7. spermatozoid berflagel.

Nah, kita akan membon alasan mengapa Psilotum termasuk tumbuhan Paku purba. Ini dia, Alasan mengapa tumbuhan ini tidak memiliki daun karena hanya ada profil saja dan berwarna hijau. Hal ini berperan penting dalam fotosintesis karena pada batang Psilotum terdapat kloroplas. Selain itu, benjolan yang berwarna kuning melekat pada batang disebut Synangium, dengan ciri-ciri bercuping 3 lobus dan berlekatan dan berisi spora yang homospora. Alasan mengapa tumbuhan ini disebut paku purba karena:

1. berkas pembuluh masih protostele;
2. fertilisasi dibantu oleh air;
3. percabangan dikotomi;
4. tidak memiliki tapetum (jaringan nutrien pada Paku maju;
5. sporanya homospora.

Mungkin saya memberikan info morfologinya terlebih dahulu, untuk anatomi dari akar dan rhizoid akan saya posting di hari berikutnya. JIka ada yang kurang jelas silahkan beri komentar Anda.
Baca Selengkapnya>>